Sabtu, 03 September 2011

Pucuk Hati Di Denting Hujan

sejenak masih menjajal gemerincik bisik hujan yang penuhi sudutku,,remang menyapa dalam hadirnya..dan mengingatkanku pada terang,yang telah jauh kelana bersama kepingan hati,terseret getir hati yang ombang ambing dalam perjalanan waktu..hingga ku lelah dan lupakan semua titik sadarku dan kini mencoba bermimpi dari malam yang berhujan..pesan kan isyarat tak kala hujan yg sama di tepian kota makassar silam...di jembatan penyeberangan biru,kusanding dirimu tuk pertama kali dalam tatapku,bersama hujan.. yang membuatmu geraikan rambut dari keping keping resah akan sosokku yang jadi nyata di tatapmu pertama kali..jerik hujan semakin deras dan mengantarku sampai di pucuk hati di denting hujan,,masih di sini di bilik biruku,tempatku berkisah dan bercerita tentang cinta.. cinta...sejenak mengenang diri yang telah berlalu dalam kegelapan malam.. sedari dulu,saat terputuskan semua terang dan menyisakan puin puin remang rasa yang berserakan...terhapuskan hujan tak kala kembali mereda dari bisikya yang terdenting di atap rumah...tak kan terulang lagi..awan kan memutih dari kelam pekat yang hadirkan hujan lebat..tak kan ada petir yang menyisir denyut hati yang berasa,karena bukan ku kehilanganmu,,masih dalam hati...meski semuanya tak akan sama lagi..seperti derai hujan malam ini,,yang mengantarkan ku pada diri..dan membuka kembali arsiran hati yang telah terangkai dalam rangkaian album hati di rentetan waktu bersama hujan hujan yang terlalui,bukan tuk mengenang luka..tapi ku coba melihat sisi lain dari dirimu...sisi ketika pertama kali ku dapatkan bidik tatap di atas jembatan penyemberangan biru,,bersama hujan yang selalu setia biasi kota mamiri...By Bilik Biru Inspirations*** 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar